Mengetahui Setelan Pakan Harian Kacer Agar Cepat Gacor

Advertisement
Advertisement
Setelan Pakan Harian Kacer Agar Cepat Gacor- Dalam hal Perawatan bermacam jenis type burung berkicau, saat yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap pemiliknya yaitu saat ia ingin segera gacor dan buka paruh dengan tembakan yang lantang nan beragam. Hal itu, tentunya banyak juga diinginkan oleh beberapa kicau mania sebagai pemelihara burung yang memiliki nama latin Copsychus saularis ini. Tetapi untuk memperoleh kicauan yang berkemampuan mumpuni, terlebih pada sisi gacoran-nya dan tarian Ngobra, pasti bukan perkara instan. Pasalnya selain pola rawatan kacer harian, makanan kacer yang didapatkan juga begitu memastikan potensi burung untuk nantinya.

Mengingat pernyataan itu, setelan harian yang umum didapatkan dari beberapa pencetak burung juara pada kicauan yang digolongkan pada genus Copsychus ini, sesungguhnya tidaklah sangat rumit maupun susah untuk dikerjakan. Seumpama dengan teratur memandikan, menjemur, senantiasa melindungi kebersihan sangkar, pemasteran, serta lain sebagainya. Jika rawatan harian telah diberikan dengan baik, benar, teratur, berkelanjutan, serta sesuai sama ciri-ciri dari pada burung tersebut, jadi hal yang perlu di perhatikan setelah itu yaitu pada sisi pakan atau makanan kacer agar cepat gacor buka paruh.

http://kicau17.blogspot.com/2016/05/mengetahui-setelan-pakan-harian-kacer.html
Setelan Pakan Harian Kacer Agar Cepat Gacor

Sehubungan dengan pakan kacer, pada intinya tak jauh berbeda sama dengan makanan yang dikonsumsinya saat ada pada habitat aslinya. Cuma saja, supaya beragam jenis type nutrisi yang diperlukan oleh perkembangan burung berbadan gempal ini dapat terpenuhi dengan sempurna, jadi tak keliru bila sedikit divarisi maupun ditambah dengan pakan yang lain. Serta salah satu type pakan lain terkecuali yang alami, yang mana dapat diberikan pada pengicau bernama lain Kucica Kampung ini adalah veor. Untuk lebih dalamnya, tentang makanan kacer cepat gacor buka paruh seperti berikut: 

 Mengetahui Setelan Pakan Harian Kacer Agar Cepat Gacor


Pakan Voer atau Poor

Voer atau poor ternyata juga merupakan pakan kacer cepat gacor selain EF. Peran dari voer sendiri, setidaknya hampir sama halnya dengan EF. Dimana keduanya memang sama-sama memiliki kandungan protein tinggi yang sangat dibutuhkan oleh tumbuh kembang burung. Namun kandungan yang ada pada EF belum tentu juga terdapat di dalam voer. Oleh karena itu, supaya beraneka macam nutrisi yang diperlukan oleh tubuh burung bisa terpenuhi secara sempurna, maka ada baiknya jika veor dan EF diberikan secara bersamaan agar keduanya saling melengkapi satu sama lain.

Namun pada dasarnya belum tentu semua burung bisa langsung gemar terhadap pakan veor. Sebagian burung yang merupakan hasil Beternak atau budidaya, umumnya sejak masih piyikan memang sudah terbiasa diloloh poor, sehingga wajar kalau ia sudah gemar untuk menyantapnya. Tetapi untuk burung tangkapan hutan, karena di alam bebas tidak ada voer, cukup patut kalau ia enggan memakannya. Mengingat alangkah bagusnya voer terhadap pertumbuhan burung, jadi apabila kacer yang dirawat masih belum mau mengkonsumsi-nya, maka sebaiknya lekas dilatih supaya mau memakan pakan kacer kering ini.

Agar terjauh dari hal-hal yang kurang diinginkan, misalnya gangguan sistem pencernaan burung menjadi terganggu, maka sebaiknya rutin memeriksa kondisi voer setiap 2 hari sekali. Apabila terlihat sekiranya sudah tidak memungkinkan untuk dimakan, terlebih lagi kalau sudah menjamur, ada baiknya jika segera diganti dengan voer yang lebih baru. Disamping itu, tidak konsisten dalam memberikan merk poor beserta kadar protein-nya, banyak diyakini bahwa bisa menyebabkan perubahan pada warna bulu yang cenderung jadi lebih kusam atau memudar.

Pakan EF atau Ekstra Fooding

Peran EF (Ekstra Fooding) bagi burung berkicau jenis lain, khususnya pemakan buah-buahan segar seperti cucak ijo dan pleci, umumnya hanya diberikan sebagai pakan tambahan. Akan tetapi untuk burung yang berkerabat dekat dengan murai batu ini, EF berperan sebagai makanan utamanya yang alami saat berada di habitat asalnya. Makanan kacer gacor yang berupa EF, untuk jenis-jenisnya yang mana banyak diberikan oleh para kicau mania sekaligus paling digemari olehnya, antara lain jangkrik, orong-orong, belalang hijau, kroto, ulat hongkogng, cacing tanah, ulat bambu ulat bumbung, dan lain-lain.

Meskipun merupakan santapan utamanya, akan tetapi untuk jenis-jenis tertentu harus lebih diperhatikan akan pemberiannya. Khusus untuk Ekstra Fooding yang berupa serangga seperti orong-orong, jangkrik, dan belalang, ada bagian yang sebaiknya disisihkan. Sehubungan dengan itu, adapun bagian serangga yang seharusnya dipotong terlebih dahulu sebelum diberikan kepada burung ialah kepala, kaki, dan bulu atau sayap. Bagian-bagian tersebut, banyak dibilang bahwa cukup sulit untuk dicerna dan bahkan bisa melukai bagian tenggorokan burung kalau ikut termakan.

Selain makanan kacer EF seperti serangga misalnya, jenis pakan kacer lain yang juga harus diperhatikan pemberian-nya adalah ulat hongkong. Dan salah satu bagian yang harus dipotong sebelum disajikan kepada burung adalah kepala. Kalau kepala tidak dipotong lebih dulu ketika hendak diberikan, dampak buruknya yaitu tenggorokan burung bisa tergigit oleh bagian kepala ulat tersebut. Disamping itu, memberikan ulat hongkong dengan porsi tinggi yang berlangsung secara berkepanjangan, dapat memicu resiko penyakit katarak yang menyerang bagian mata burung.

Khusus untuk jenis pakan EF yang berupa kroto, karena mudah membusuk maka sebaiknya jangan berikan dengan jumlah yang banyak, tetapi sekiranya bisa langsung habis disantap oleh burung dalam sekali makan. Kalau kroto tidak segera habis dan membusuk, tapi masih dimakan oleh kacer, hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak yang kurang baik, misalnya gangguan pada sistem pencernaan. Selain itu, pemberian ktoro yang berlebihan juga bisa meningkatkan suhu panas pada tubuh burung, jika ini berlangsung lama, tidak menutup kemungkinan kalau dapat membuatnya jadi over birahi.

Apabila misalnya kroto sudah terlanjur diberikan secara berlebihan, dan dampaknya burung pun jadi over birahi, sehingga enggan untuk buka paruh, maka salah satu tindakan yang bisa dilakukan oleh sang pemiliknya adalah dengan rutin memberikan ulat bambu / ulat bumbung. Selama diberi ulat bumbung, sebaiknya pemberian kroto diberhentikan untuk sementara waktu. Rutin memberikan ulat bambu berfungsi untuk menurunkan tingkat birahi terhadap burung berkicau jenis tertentu yang mana sedang mengalami over birahi, termasuk kacer.


Advertisement